Nama :
SAPMALAN NASUTION
Jurusan : Ilmu Komputer
Semester : III
Mata
kuliah : Akhlak Tasawuf
RESUME BAB 1 : TASAWUF
Judul buku : GERBANG TASAWUF
Penulis : DR. JA’FAR, MA
TASAWUF
: DEFENISI, HIERARKI, DAN TUJUAN
A. Defenisi
Tasawuf
Istilah tasawuf berasal dari kata al-shuf, yaitu wol. Disebut sufi karena
kaum sufi mengenakan jubah yang terbuat dari bulu domba, kedua istilah tasawuf
berasal dari kata al-shaf, yaitu
barisan pertama, yang bermakna bahwa kaum sufi berada di barisan pertama di
hadapan Tuhan, karena besarnya keinginan mereka terhadap Tuhan.
Menurut ‘Abd al-Qadir al-Jailani yang cukup dikenal
sebagai pendiri tarekat Qadariyah menyatakan bahwa seseorang dikatakan sufi
karena tiga alasan, pertama, terjadinya proses penjernihan terhadap hati mereka
berkat cahaya makrifat. Kedua, ia dinisbahkan kepada ashhab al-shuffah, yakni para sahabat yang meninggalkan
segala sesuatu karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketiga, ia memakai shuf (pakaian dari bulu)
Bisyr al-Harits mengatakan “sufi adalah orang yang
hatinya tulus terhadap Allah.” Berdasarkan sejumlah sufi dapat dipahami bahwa
tasawuf mrupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan penyucian jiwa manusia
dalam rangka medekatkan diri kepada Allah Swt. Dari aspek epistemologi, tasawuf
berupaya untuk memurnikan jiwa dan hati sebagai syarat utama untuk meraih
kedekatan diri dengan Allah Swt.
B. Tasawuf
Dalam Hierarki Ilmu – Ilmu Islam
Menurut al-Taftazani, dari abad ketiga
sampai abad ke empat hijriah, aliran tasawuf terbagi menjadi dua. Pertama,
tasawuf sunni, yaiti aliran yang memagari pengikutnya dengan Al-quran dan
hadis, serta mengaitkan ajaran mereka, terutama keadaan dan tingkatam rohani
mereka dengan kedua sumber ajaran islam terebut. Kedua tasawuf falsafi, yaitu
aliram yang cenderung kepada ungkapan-ungkpan ganjil (syahadat) , memadukan antara visi mistis dan visi rasional dan
banyak menggunakan terminologi filosofis, bahkan dipengaruhi ajaran filsafat.
C. Tujuan
Tasawuf
Para sufi telah merumuskan tujuan dari tasawuf, Ibn
Khaldun menjelaskan bahwa puncak perjalanan spiritual (al-maqamat) adalah kemantapan tauhid dan makrifat. Junaid al-Baghdadi
mengatakan bahwa makrifah (ma’rifah) merupakan
awal dari kebutuhan hamba dari hikmah. Pernyataan dari sufi-sufi tersebut
mendukung penegasan bahwa tujuan bertasawuf adalah bermakrifat kepada Allah .
Pernyataan kaum sufi menegaskan bahwa tasawuf menghendaki pelajar sufi mampu
mendekatkan diri kepada Allah, dan memiliki akhlak mulia. Junaid menjelaskan
bahwa tasawuf adalah “hendaklah kamu bersama Allah saja, tidak punya hubungan
dengan yang lain.”
Pendapat kaum sufi tentang makna ketauhidan sebagai
tujuan utama dari mahzab tasawuf dapat dilihat dari pendapat mereka tentang
tingkatan (al-maqam) tertinggi yang
mungkin dicapai oleh seorang sufi.
Judul buku : AKHLAK TASAWUF
Penulis : DR. H.M JAMIL, M.A
TASAWUF
: DEFENISI, DASAR-DASAR, DAN TUJUAN
A. Arti
Tasawuf
Ada sejumlah pengerian yang telah dikemukakan oleh
para ahli mengenai arti kata tasawuf, tasawuf berasal dari kata shufi, ahl al- shuffah (nama yang
diberikan kepada sebagian fakir miskin dikalangan orang – orang islam pada masa
awal islam ). Shafa (suci), shaff (barisan), ash-shufu (bulu atau wol kasar),
saufi (hikmah atau kebijaksanaan ), dan shophos (kondisi jiwa yang senantiasa
cenderung kepada kebenaran.
B. Tujuan
Tasawuf
Adapun tujuan tasawuf sebagaimana dikemukakn oleh
Abd Hakim Hasan dalam kitabnya al-Tashawwuf fi al-syi’ril al-‘Arabi adalah
sampai pada zat yang Haqq atau mutlak, atau bahkan bersatu dengan dia . dengan
kata lain mereka yang mendekatkan diri kepada Allah selalu dilandasi semangat
beribadah dengan tujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup dan ma’rifah.
C. Dasar
– Dasar Dan Ajaran Tasawuf Dalam Al-Qur’an
1. Didalam
al-qur’an diturunkan perintah beribadah dan berdzikir (Q . S Al-Anbiya : 25, Q
. S Al- Anfal:45, Q . S Ali Imran:191)
2. Tentang
ketenangan jiwa karena berdzikir (Q . S Ar-Ra’du : 28)
3. Tentang
takut dan harap dapat dilihat dari firman – firman Allah (Q . S Al- Maidah:83, Az- Zumar:23, As-
Sajadah:16).
4. Tentang
ibadah dikesunyian malam dan kwantitasnnya, (Q . S Al-Isra’:79, Q . S Adz- Dzariyat:17-18)
5. Tentang
sebagaimana seharusnya melihat kehidupan dunia (Q . S Fathir:5) dll
Judul buku : AKHLAK TASAWUF
Penulis : PROF. DR. ABUDDIN NATA, MA
TASAWUF
: DEFENISI, UNSUR-UNSUR, DAN TUJUAN
A. Pengertian
Tasawuf
1. Pengertian
tasawuf menurut bahasa atau etimologi, para ahli berselisih tentang asal kata
tasawuf, antara lain :
Ø Shuffah
( serambi tempat duduk ) yakni serambi masjid nabawi di madinah yang disediakan
untuk orang –orang yang belum mempunyai tempat tinggal dan kalangan Muhajirin
mereka biasa dipanggil shuffah (pemilik serambi) karena diserambi masjid itukah
mereka bernaung.
Ø Shaf
(barisan): karena kaum shufi mempuyai iman kuat, jiwa bersih, ikhlas dan
senantiasa memilih barisan yang paling depan dalam sholat berjamaah atau perang
suci.
Ø Shafa
: bersih atau jernih
Ø Shufanah
: sebutan nama kayu yang bertahan di padang pasir
Ø Shuf
(bulu domba) : disebabkan karena kaum sufi biasa menggunakan pakaian kasar,
sebagai lambang akan kerendahan hati mereka, juga menghindari sikap sombong
serta menghindari usaha-usaha yang bersifat diniawi
Ø Theosofi
: Ilmu ketuhanan.
2. Pengertian
tasawuf menurut istilah atau terminologi pun diartikan secara variatif oleh
para ahli sufi, berikut adalah pengertian tasawuf menurut para ahli
Ø Imam
Junaid dari Baghdad Mendefenisikan tasawuf
sebagai “mengambil setiap sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah”
Ø Syekh
Muhammad Al-Kurdi : Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui
hal ihwal(perbuatan) kebaikan dan keburukan jiwa.
B. Sumber
Tasawuf
1. Unsur
Islam
Secara umum ajaran
islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriah dan jasadiah, dan kehidupan
yang bersifat batiniah. Pada unsur batiniah itulah kemudian lahirlah tasawuf. Unsur
kehiduan tasawuf ini mendapat perhatian yang cukup besar dari sumber ajajran
Islam, Al- Qur’an dan Al- Hadis serta praktek kehidupan nabii dan para sahabat
2. Unsur
luar Islam
a. Unsur
Masehi.
b. Unsur
Yunani
c. Usur
Persia
C. Tujuan
Tasawuf
Ilmu tasawuf adalah tuntunan yang dapat menyampaikan
manusia untuk mengenal Allah Swt. Dan dengan tasawuf ini pula seseorang dapat
melangkah sesuai dengan tuntunan yang paling baik dan benar dengan akhlak yang
indah serta kaidah yang kuat. Oleh sebab itu seseorang sufi tidak mempunyai
tujuan lain dari mencapai ma’rifat billah (mengenal Allah) dengan
sebenar-benarnya dan tersingkapnya dinding hijab yang membatasinya dengan
Allah.
Bagi mereka mendekatkan diri kepada Allah selalu
dilandasi semangat beribadah denah tujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup. Dengan
demikian, maka ilmu tasawuf yang pada intinya adalah sebagai usaha untuk
menyingkap hijab yang membatasi antara manusia dengan Allah Swt. Dengan sistem
yang tersusun melalui latihan ruhaniyah dan riyadhah an-nafs yang mengandung
empat unsur pokok :
1. Metafisika.
2. Etika.
3. Psikologi.
4. Estetika.