Minggu, 23 Oktober 2016



Nama               : SAPMALAN NASUTION
Jurusan            : Ilmu Komputer
Semester        : III
Mata kuliah     : Akhlak Tasawuf


RESUME BAB 1      : TASAWUF

Judul buku    : GERBANG TASAWUF
Penulis            : DR. JA’FAR, MA

TASAWUF : DEFENISI, HIERARKI, DAN TUJUAN
A.    Defenisi Tasawuf
Istilah tasawuf berasal dari kata al-shuf, yaitu wol. Disebut sufi karena kaum sufi mengenakan jubah yang terbuat dari bulu domba, kedua istilah tasawuf berasal dari kata al-shaf, yaitu barisan pertama, yang bermakna bahwa kaum sufi berada di barisan pertama di hadapan Tuhan, karena besarnya keinginan mereka terhadap Tuhan.
Menurut ‘Abd al-Qadir al-Jailani yang cukup dikenal sebagai pendiri tarekat Qadariyah menyatakan bahwa seseorang dikatakan sufi karena tiga alasan, pertama, terjadinya proses penjernihan terhadap hati mereka berkat cahaya makrifat. Kedua, ia dinisbahkan kepada ashhab al-shuffah, yakni para sahabat yang meninggalkan segala sesuatu karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketiga, ia memakai shuf (pakaian dari bulu)
Bisyr al-Harits mengatakan “sufi adalah orang yang hatinya tulus terhadap Allah.” Berdasarkan sejumlah sufi dapat dipahami bahwa tasawuf mrupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan penyucian jiwa manusia dalam rangka medekatkan diri kepada Allah Swt. Dari aspek epistemologi, tasawuf berupaya untuk memurnikan jiwa dan hati sebagai syarat utama untuk meraih kedekatan diri dengan Allah Swt.

B.     Tasawuf Dalam Hierarki Ilmu – Ilmu Islam
Menurut al-Taftazani, dari abad ketiga sampai abad ke empat hijriah, aliran tasawuf terbagi menjadi dua. Pertama, tasawuf sunni, yaiti aliran yang memagari pengikutnya dengan Al-quran dan hadis, serta mengaitkan ajaran mereka, terutama keadaan dan tingkatam rohani mereka dengan kedua sumber ajaran islam terebut. Kedua tasawuf falsafi, yaitu aliram yang cenderung kepada ungkapan-ungkpan ganjil (syahadat) , memadukan antara visi mistis dan visi rasional dan banyak menggunakan terminologi filosofis, bahkan dipengaruhi ajaran filsafat.

C.     Tujuan Tasawuf
Para sufi telah merumuskan tujuan dari tasawuf, Ibn Khaldun menjelaskan bahwa puncak perjalanan spiritual (al-maqamat) adalah kemantapan tauhid dan makrifat. Junaid al-Baghdadi mengatakan bahwa makrifah (ma’rifah) merupakan awal dari kebutuhan hamba dari hikmah. Pernyataan dari sufi-sufi tersebut mendukung penegasan bahwa tujuan bertasawuf adalah bermakrifat kepada Allah . Pernyataan kaum sufi menegaskan bahwa tasawuf menghendaki pelajar sufi mampu mendekatkan diri kepada Allah, dan memiliki akhlak mulia. Junaid menjelaskan bahwa tasawuf adalah “hendaklah kamu bersama Allah saja, tidak punya hubungan dengan yang lain.”
Pendapat kaum sufi tentang makna ketauhidan sebagai tujuan utama dari mahzab tasawuf dapat dilihat dari pendapat mereka tentang tingkatan (al-maqam) tertinggi yang mungkin dicapai oleh seorang sufi.



Judul buku    : AKHLAK TASAWUF
Penulis            : DR. H.M JAMIL, M.A
TASAWUF : DEFENISI, DASAR-DASAR, DAN TUJUAN
A.    Arti Tasawuf
Ada sejumlah pengerian yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai arti kata tasawuf, tasawuf berasal dari kata shufi, ahl al- shuffah (nama yang diberikan kepada sebagian fakir miskin dikalangan orang – orang islam pada masa awal islam ). Shafa (suci), shaff (barisan), ash-shufu (bulu atau wol kasar), saufi (hikmah atau kebijaksanaan ), dan shophos (kondisi jiwa yang senantiasa cenderung kepada kebenaran.




B.     Tujuan Tasawuf
Adapun tujuan tasawuf sebagaimana dikemukakn oleh Abd Hakim Hasan dalam kitabnya al-Tashawwuf fi al-syi’ril al-‘Arabi adalah sampai pada zat yang Haqq atau mutlak, atau bahkan bersatu dengan dia . dengan kata lain mereka yang mendekatkan diri kepada Allah selalu dilandasi semangat beribadah dengan tujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup dan ma’rifah.


C.     Dasar – Dasar Dan Ajaran Tasawuf Dalam Al-Qur’an
1.      Didalam al-qur’an diturunkan perintah beribadah dan berdzikir (Q . S Al-Anbiya : 25, Q . S Al- Anfal:45, Q . S Ali Imran:191)
2.      Tentang ketenangan jiwa karena berdzikir (Q . S Ar-Ra’du : 28)
3.      Tentang takut dan harap dapat dilihat dari firman – firman  Allah (Q . S Al- Maidah:83, Az- Zumar:23, As- Sajadah:16).
4.      Tentang ibadah dikesunyian malam dan kwantitasnnya, (Q . S Al-Isra’:79, Q . S Adz- Dzariyat:17-18)
5.      Tentang sebagaimana seharusnya melihat kehidupan dunia (Q . S Fathir:5) dll

Judul buku    : AKHLAK TASAWUF
Penulis            : PROF. DR. ABUDDIN NATA, MA
TASAWUF : DEFENISI, UNSUR-UNSUR, DAN TUJUAN
A.    Pengertian Tasawuf
1.      Pengertian tasawuf menurut bahasa atau etimologi, para ahli berselisih tentang asal kata tasawuf, antara lain :
Ø  Shuffah ( serambi tempat duduk ) yakni serambi masjid nabawi di madinah yang disediakan untuk orang –orang yang belum mempunyai tempat tinggal dan kalangan Muhajirin mereka biasa dipanggil shuffah (pemilik serambi) karena diserambi masjid itukah mereka bernaung.
Ø  Shaf (barisan): karena kaum shufi mempuyai iman kuat, jiwa bersih, ikhlas dan senantiasa memilih barisan yang paling depan dalam sholat berjamaah atau perang suci.
Ø  Shafa : bersih atau jernih
Ø  Shufanah : sebutan nama kayu yang bertahan di padang pasir
Ø  Shuf (bulu domba) : disebabkan karena kaum sufi biasa menggunakan pakaian kasar, sebagai lambang akan kerendahan hati mereka, juga menghindari sikap sombong serta menghindari usaha-usaha yang bersifat diniawi
Ø  Theosofi : Ilmu ketuhanan.

2.      Pengertian tasawuf menurut istilah atau terminologi pun diartikan secara variatif oleh para ahli sufi, berikut adalah pengertian tasawuf menurut para ahli

Ø  Imam Junaid dari Baghdad                                                                                  Mendefenisikan tasawuf sebagai “mengambil setiap sifat mulia dan   meninggalkan setiap sifat rendah”
Ø  Syekh Muhammad Al-Kurdi : Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui hal ihwal(perbuatan) kebaikan dan keburukan jiwa.
B.     Sumber Tasawuf
1.      Unsur Islam
Secara umum ajaran islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriah dan jasadiah, dan kehidupan yang bersifat batiniah. Pada unsur batiniah itulah kemudian lahirlah tasawuf. Unsur kehiduan tasawuf ini mendapat perhatian yang cukup besar dari sumber ajajran Islam, Al- Qur’an dan Al- Hadis serta praktek kehidupan nabii dan para sahabat
2.      Unsur luar Islam
a.       Unsur Masehi.
b.      Unsur Yunani
c.       Usur Persia


C.     Tujuan Tasawuf
Ilmu tasawuf adalah tuntunan yang dapat menyampaikan manusia untuk mengenal Allah Swt. Dan dengan tasawuf ini pula seseorang dapat melangkah sesuai dengan tuntunan yang paling baik dan benar dengan akhlak yang indah serta kaidah yang kuat. Oleh sebab itu seseorang sufi tidak mempunyai tujuan lain dari mencapai ma’rifat billah (mengenal Allah) dengan sebenar-benarnya dan tersingkapnya dinding hijab yang membatasinya dengan Allah.
Bagi mereka mendekatkan diri kepada Allah selalu dilandasi semangat beribadah denah tujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup. Dengan demikian, maka ilmu tasawuf yang pada intinya adalah sebagai usaha untuk menyingkap hijab yang membatasi antara manusia dengan Allah Swt. Dengan sistem yang tersusun melalui latihan ruhaniyah dan riyadhah an-nafs yang mengandung empat unsur pokok :
1.      Metafisika.
2.      Etika.
3.      Psikologi.
4.      Estetika.